All About Cigars Part 3

Setelah dipostingan sebelumnya kita membahas tentang metode penyimpanan cerutu, muncul pertanyaan apakah pakai humidor otomatis aman? apakah tupperdor tidak seaman humidor? apapun tempat penyimpanan cerutu yang anda gunakan, tetap perlu care dan dasar perawatan yang proper agar cerutu kesayangan anda bisa aman dihisap kapanpun.


Secara mendasar sebenarnya sangatlah simple sekali. Cerutu hanya butuh 2 hal yaitu Humidity dan Temperatur

1. HUMIDITY/KELEMBAPAN

Pernah dengar istilah tembakau Fireproof(tembakau tahan api) ya ada beberapa cerutu yang tahan api. Penyebabnya 2, yang pertama kesalahan rolling dan yang kedua adalah excess of moisture(terlalu basah)

Terlalu kering juga tidak baik, karena nantinya cerutu itu akan menghasilkan pembakaran yang terlalu cepat sehingga output asap akan lebih banyak dari yang semestinya dan cenderung cepat panas.

Dengan kata lain, baik di humidor maupun tupperdor kita harus rajin menjaga kelembapan. Tapi karena Tupperdor lebih sakti dengan seal karetnya kita akan sedikit lebih banyak membahas humidor.

Basic kelembapan yang proper biasanya di angka 65%-72%, Namun ada beberapa jenis cerutu yg lebih cocok pada kelembaban diatas maupun dibawah angka tersebut, tergantung darimana cerutu tersebut berasal. Cerutu kuba cenderung lebih cocok di kisaran tidak lebih dari 65-70% sedangkan cerutu Dominican dan sebagainya lebih cocok diangka 72-75%.

Karena kelembapan sangat penting, disanalah muncul kata Humidor, si humidor atau hotel mahal untuk cerutu kita ini memiliki kemampuan menjaga kelembapan. Namun jangan begitu saja agan lempar cerutu ke dalam humidor baru dan dibiarkan di dalam. saya jamin cerutunya sebentaran kering.... Lalu harus bagaimana dong?

Ada tata cara menyiapkan Humidor baru anda.

Jaman dahulu kita menggunakan air destilasi, water beads, bahkan saya dahulu menggunakan spons hijau(atau biasa disebut busa oasis) untuk Seasoning Humidor saya. Namun menggunakan cara tersebut butuh waktu berbulan-bulan sampai humidor benar-benar stabil dalam menjaga kelembaban didalamnya.

dan tanpa bermaksud untuk promosi, cara kedua adalah dengan menggunakan BOVEDA

Pertama-tama siapkan boveda 84%(khusus untuk seasoning humidor) kira-kira 1 pack boveda bekerja untuk 25 batang cerutu, jadi kosongkan humidor baru anda, taruh boveda kedalam dan diamkan selama 2 minggu. Untuk humidor 50 crt anda memerlukan 2 boveda dan berlaku untuk kelipatannya.

Setelah terseason dengan boveda masukkan cerutu anda, ganti Boveda yang 84% dengan boveda 69-75% atau sesuai kelembaban yg diinginkan.

Hanya perhatikan saja, apabila boveda anda mengering dan keras, itu berarti saatnya mengganti boveda anda dengan yang baru. Tetap jaga pertukaran udara di dalam humidor. Beberapa hari sekali dibuka sebentar agar ada pergantian udara.


Beberapa masalah yg bisa timbul jika kelembaban tidak dijaga adalah :

Tobacco Beetle

Ini mahluk yang paling ditakuti oleh para pencerutu. Kombinasi suhu udara dan Kelembapan yang kacau akan menetaskan Telur Kutu. Tidak ada jaminan cerutu apapun bebas kutu. Telur kutu adalah hal yang alami ada pada tembakau, tida berbahaya bagi kita dan suatu pertanda bahwa tembakau bebas pestisida dan bahan kimia


Mold/Jamur

Ini konsekuensi yang akan dialami bila anda menyimpan cerutu dengan kelembapan diatas 72%. Semakin tinggi kelembapan dan makin rendah suhunya makin beresiko besar jamur ini akan menjajah cerutu anda.


Burn Issue

Pembakaran yang seperti balapan ataupun canoeing itu biasa disebabkan karena kelembapan yang berlebihan dan tidak merata antara filler, binder dan wrappernya.

Fireproof Cigar

Seperti yang tadi saya jelaskan di atas, cerutu sulit terbakar dengan sempurna, bahkan cenderung sulit dibakar.

Relit and Relit

Lelah sekali ini, bagi anda yang mantan pemipa pasti paham lelahnya menyalakan tembakau basah, sebentar-sebentar mati yang berujung pada tembakau menjadi makin pahit.

Wrapper Crack

Seringnya diakibatkan filler dan binder yg terlalu lembab dan wrapper yg terlalu kering lalu diekspos pada suhu yang ekstrim hingga menyebabkan filler mengembang yg berujung pada wrapper yg pecah.

No Flavor

Ketika terlalu kering, minyak di dalam tembakau yang berperan sebagai penghasil rasa akan ikut menguap dan habislah rasanya. Dalam kasus parah, mungkin Cohiba anda tidak akan bisa dibedakan rasanya dengan cerutu sajen.

Ini yang orang kita sering katakan "Cerutu masuk angin"

Bitterness

kadangkala dibakar bagus. Wrapper tidak pecah, bebas kutu tapi timbul masalah, pahitnya melebihi hidup... Ini adalah hal yang paling umum terjadi bila cerutu anda terpapar kelembapan tinggi.

  2. TEMPERATUR ATAU SUHU

Suhu yang terlalu dingin itu berbahaya bila anda mendadak menyalakan cerutu anda. Cerutu itu akan mengalami keretakan.

Terlalu hangat/panas juga akan meningkatkan potensi manifestasi kutu atau bahkan bisa menyebabkan daun cerutu tersebut membusuk.

Suhu adalah halangan yang paling luar biasa memusingkan untuk kita atur di humidor kita. Penyebabnya karena humidor standart kita ini tidak dilengkapi dengan thermostat yang bisa mengatur suhu. Kecuali humidor yang ada gunakan jenis cigar cabinet high end dengan digital panel control dan humidfier built in yang tentunya luar biasa mahal sekali.

Yang pasti jagalah suhu diantara 21°-23° jauhkan humidor anda dari paparan cahaya dan terik matahari terutama jika humidor anda jenis glasstop humidor.

Temperature adalah biang keladi masalah-masalah cerutu. Karena kombinasi temperatur dan humidity adalah semacam senjata biologis penghancur cerutu.(beruntunglah kita tinggal di daerah tropis yang lonjakan suhu dan kelembapannya tidak ekstreme)

 Suhu Dingin dan Kondisi Kering

Cerutu yang terlalu dingin akan bereaksi terhadap panas berlebih dalam hal ini adalah api dari pemantik kita. Seperti kaki anda terinjak batu, daun tembakau itu akan segera bereaksi dan memuai dengan sangat cepat, bagian wrapper tidak akan mampu mengimbangi kecepatan memuainya binder dan filler yang menekannya sehingga wrapper akan berpotensi pecah. Semakin cepat anda menghisap, kerusakannya akan makin parah.


Suhu Dingin dan Kondisi Lembab

Wrapper dan cerutu berpotensi mengalami retak. Tapi perbedaanya tidak akan retak secara instan. Keretakan akan mungkin dialami beberapa waktu setelah cerutu dinyalakan. Dalam kasus ini mungkin anda yang beruntung tidak mengalami wrapper pecah, namun api adalah sesuatu yang esktrim sekali. Excess of humidity akan diubah menjadi uap, konsentrat ini memaksa tembakau untuk memuai dan mendorong dirinya keluar dari wrapper yang tipis itu.

Suhu Panas dan Kondisi Kering

Sudah dijelaskan di atas mengenai Kutu. Potensi kutu menetas ada di kelembapan apapun dengan suhu panas

Suhu Panas dan Kondisi Lembab

Ini yang kita sebut senjata pemusnah massal Cerutu.

Hal terburuk yang akan terjadi bila suhu melebihi 25° dan terpapar kelembapan lebih dari 75% dan bukan hanya itu saja. Sementara si Kutu membangun kerajaan, tembakau-tembakau lain sangat mungkin juga akan mulai berjamur. Jamur yang sudah menyerang akan lebih parah dari manifestasi kutu.

Kasus panas dan lembab itu adalah kombinasi mematikan untuk koleksi anda. Dalam beberapa hari saja, cerutu kesayangan anda akan rusak perlahan. Ditambah jamur yang perlahan menyelesaikan tugas kutu-kutu tersebut.

 

Sedikit tips dari saya adalah :

1. Pakai Boveda adalah yang teraman, walapun ada yang suka cara tradisional seperti saya.

2. Jangan memegang cerutu dalam kondisi tangan basah atau kotor.

3. Buka teratur humidor dan tupperdor anda seminggu 2 kali atau beberapa hari sekali agar terjadi sirkulasi udara yang baik didalamnya.

4. Inspeksi kutu dan jamur sekala berkala

5. Jagalah suhu dan kelembapan sebaik mungkin, jauhkan dari jangkauan matahari dan simpan humidor anda ditempat paling sejuk di rumah anda.

Luvaga Meredith Aprilia

Admin Indonesian Cigar Aficionado

 

Edited by Ray Hinko


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah singkat ; Sultan Cigar Indonesia

Game-game Arcade Classic