All about Cigar Part II



Setelah kemarin kita membahas tentang apa itu cerutu, komposisi, ukuran, dsb. Sekarang kita akan membahas beberapa hal tambahan mengenai cerutu dalam postingan kedua All about Cigar part II, yang berhubungan dengan penyimpanan cerutu.

Alternatif lain untuk menyimpan cerutu.
Selain humidor, masih ada beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai tempat menyimpan cerutu yang murah meriah dan tidak menguras isi kantong. Seperti yang kita tahu harga sekotak humidor, terutama yang terbuat dari kayu Spanish Cedar harganya bisa berpuluh-puluh juta. Untuk menyiasatinya, ada beberapa pilihan yg dapat kita gunakan selain Humidor, untuk menyimpan cerutu2 favorit nan berharga kita.  
Alternatifnya adalah...

Tupperdor
Wadah plastik

Sebenarnya tupperdor tidak lebih dari sebuah wadah plastic ( Tupperware atau lock&lock ) yang biasa digunakan untuk menyimpan makanan agar awet lebih lama. Biasanya memiliki kaitan dan seal karet disisi tutupnya yang memungkinkannya menutup dengan sempurna dan kedap udara. Prinsip kerjanya kurang lebih sama dengan sebuah humidor, hanya berbeda dari bahannya saja, yang satu kayu, satumya plastic/fiber. 

Tupperdor.

Cukup tambahkan humidifier dan hygrometer untuk memantau kadar kelembabannya. Letakkan cedar sheet yang biasa didapat jika membeli sekotak cerutu ( biasanya cerutu cuba) didasar dan sekeliling wadah untuk membantu menjaga kelembaban.

Igloodor
Beer Cooler

Igloodor atau kadang disebut Coolerdor, adalah sebuah wadah yang biasa digunakan untuk menyimpan minuman dalam kemasan agar selalu sejuk dan dingin (biasanya dibantu dengan bongkahan es batu agar dingin lebih lama).

Coolerdor

Ukurannya jauh lebih besar dari tupperdor dan biasanya digunakan untuk menyimpan cerutu beserta kotaknya, karena wadahnya cukup besar untuk memuat berkotak-kotak cerutu.

Gunakan wadah baru jika akan membuat salah satu alternative penyimpanan seperti diatas, yang belum terkontaminasi bau-bauan bekas makanan atau apapun. Pada wadah yang baru dibeli, biasanya ada berbau plastiknya. Untuk mengatasinya, taruh baking soda atau serap bau semalaman dalam wadah tersebut pada posisi tertutup rapat, setelah itu cuci bersih dengan air dan keringkan.
Gunakan wadah yang memiliki pengait atau penahan agar wadah dapat menutup dengan sempurna dan kedap udara sehingga kelembaban dalam wadah dapat tetap terjaga dan stabil lebih lama.

Kekurangan dari kedua alternatif penyimpanan diatas adalah karena bahan dasarnya plastic, mereka tidak bisa menyerap kadar kelembaban sebagaimana humidor yang terbuat dari kayu, sehingga  ada kemungkinan terjadinya kelebihan kelembaban/over humidified. Namun hal itu bisa diatasi dengan membuka wadah minimal seminggu sekali untuk pertukaran udara didalam wadah.

Perlengkapan lainnya: 
Humidifier

Jenis-jenis humidifier dalam humidor.

Pada dasarnya fungsi utama humidifier adalah untuk membantu menjaga kelembaban dalam humidor atau wadah penyimpanan lainnya. Tanpa humidifier seiring waktu, kelembaban dalam humidor akan hilang. Maka dibutuhkan bantuan humidifier untuk menjaga agar humidor selalu dalam batas kelembaban yang sesuai yaitu dikisaran 68-72% Relative Humidity (RH).
Biasanya saat membeli sekotak humidor ada disertakan humidifier dan hygrometer untuk memantau kadar kelembabannya.
Humidifier dapat dibuat dari beberapa bahan , salah satunya busa oasis yang bisa kita dapatkan di toko bunga seharga 10-20 ribu sekotak.

Busa Oasis.

Cara membuatnya, potong busa oasis seukuran wadahnya, ( ane biasa pake tutup kemasan teh botol sosro ukuran 1 ltr sebagai wadahnya, karena dibalik tutupnya ada seperti garpu yang bisa menahan busa agar tidak menggelinding.) lalu basahi dengan air suling kemudian letakkan disudut tupperdor dan tidak menyentuh cerutu.

Sesuaikan besar busa dengan ukuran tupperdor yang digunakan agar tidak terjadi over humidified.

Hygrometer
Hygrometer adalah sebuah alat yang mengukur kadar kelembaban dalam suatu ruangan. Ada dua jenis hygrometer yang beredar dipasaran yaitu Analog dan Digital. Biasanya hygrometer analog membutuhkan kalibrasi lebih dahulu sebelum digunakan, untuk mengetahui tingkat keakuratannya.

Hygrometer Analog.

Sedangkan hygrometer digital menggunakan baterei dalam pengoprasiannya sehingga jika tenaga dari batereinya berkurang, tampilan pada layar akan menghilang sedikit demi sedikit sebelum akhirnya mati. Biasanya ada tampilan suhu dan kadar kelembaban dalam satu layar.

Hygrometer Digital.

Untuk mengkalibrasi hygrometer baru, cukup menggunakan metode air garam.

Satu sendok teh garam dan beberapa tetes air.

Caranya dengan menuangkan satu sendok teh garam kedalam satu tutup botol minuman kemasan, dan dibasahi sedikit air suling (bukan diaduk seperti membuat larutan oralit), lalu letakkan dalam wadah tertutup seperti tupperware bersama hygrometer yang baru. Diamkan selama kurang lebih 6 jam. Hygrometer akan menunjukkan kadar kelembaban 75%, karena sudah hukum alam, kadar kelembaban air garam 75%, jika kurang atau lebih catat kelebihan atau kekurangannya sebagai penanda, misalnya jika hygrometer menunjukkan angka 72%, berarti hygrometer kekurangan angka 3%, itulah yang menjadi penandanya, dimana angka sebenarnya adalah 75%.  

Semoga postingan ini bisa bermanfaat dan makin menambah wawasan kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah singkat ; Sultan Cigar Indonesia

Game-game Arcade Classic